Senin, Januari 04, 2010

biOgRafi (BIK)

BIOGRAFI PENULIS
Anggi Permana Ashari
Anggi Permana Ashari dilahirkan di Malang, tanggal 1 Agustus 1990, anak pertama dari tiga bersaudara, pasangan Bapak Sutris dan Ibu Nani Rohaeni. Pendidikan dasar dan menengah ditempuh dikampung halamannya di Malang. Lulus SD tahun 2002 dari SDN Sumberporong I, SMP tahun 2005 dari SMP Ar-Rohmah, dan SMA tahun 2008 dari SMA Ar-Rohmah.
Semasa SMA ia aktif dalam organisasi intra sekolah (OSIS). Sehingga ia diberi gelar mudah bergaul oleh temannya. Berawal dari kelebihan tersebut ia selalu mengikuti berbagai Olimpiade sejak kelas 1 SMP, olimpiade metematika, fisika, dan kimia. Tahun 2007 ia menempati 10 besar Olimpiade Matematika UNISMA, finalis Olimpiade fisika ITS, semifinalis Olimpiade Metematika UIN, dan tahun 2008 ia meraih juara III Olimpiade Metematika UMM.
Tahun 2009 ia melanjutkan studi di Universitas Negeri Malang jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, program studi pendidikan fisika, sampai sekarang.

Minggu, Januari 03, 2010

coRetaN keTiGa (Tugas Makalah BIK)

PENGGUNAAN METODE INTEGRAL PADA KECEPATAN PERTUMBUHAN PENDAPATAN SUATU PERUSAHAAN



MAKALAH




OLEH :
ANGGI PERMANA ASHARI
109321422612














PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
November 2009
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Persaingan ekonomi antar Negara pada era globalisasi semakin ketat. Tidak memandang siapapun, mulai dari negara miskin sampai Negara kaya. Sehingga tingkat kesejahteraan suatu Negara dapat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi Negara tersebut. Jika keadaan ekonomi suatu negara stabil maka bisa diprediksi negara tersebut sejahtera. Begitu juga sebaliknya, jika keadaan ekonomi suatu negara tidak stabil maka bisa diprediksi Negara tersebut tidak sejahtera.
Adapun beberapa hal yang menyebabkan keadaan suatu negara stabil atau tidak. Diantaranya adalah hubungan internasional antar negara, tingkat pendidikan, dan anggaran pendapatan negara.
Anggaran pendapatan Negara dapat dimaksimalkan agar keadaan ekonomi Negara tersebut stabil. Salah satu sumber pendapatan Negara adalah pajak yang diambil dari suatu perusahaan. Namun, besar kecilnya pajak tergantung pada tingkat pendapatan perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, kami ingin mengetahui kecepatan pertumbuhan pendapatan suatu perusahaan agar dapat mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap Negara. Sehingga kami menerapkan metode integral sebagai cara untuk memprediksi pertumbuhan pendapatan suatu perusahaan pada tahun yang akan datang.

B.Rumusan Masalah
Kecepatan pertumbuhan pendapatan suatu perusahaan berbanding lurus dengan jumlah modal. Diasumsikan pertumbuhan pendapatan perusahaan X selama satu tahun adalah 1 % dari modal yang dimiliki. Jika modal awal yang dimiliki perusahaan tersebut adalah satu juta rupiah. Maka berapa besar pendapatan pada tahun ke-t?

C.Tujuan
Berdasarkan judul dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang aplikasi integral dalam kehidupan sehari-hari.
2.Untuk mengetahui manfaat integral dalam pertumbuhan pendapatan suatu perusahaan.

D. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Pertumbuhan pendapatan perusahaan X selama satu tahun adalah 1 % dari modal awal.
2. Variabel lain yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan pendapatan dianggap konstan.

BAB II
DASAR TEORI

A.Sejarah Integral
Bernhard Reimann menerima pendidikan dini dari ayahnya, yang seorang pendeta protestan Jerman. Pada waktu itu ia memasuki pendidikan tinggi tahun 1846, tujuannya adalah mempelajari ilmu agama dan ilmu bahasa. Beruntung untuk matematika Ia memilih Universitas Gottingen, yang telah dan selama seratus tahun berikutnya tetap merupakan pusat matematika dunia. Disaat itu ia terkena pengaruh W.E. Weber, seorang fisikawan kelas satu, dan Karl Mark F. Gauss, matematikawan terbesar saat itu. Pada tahun 1851 ia menerima Ph. D-nya dibawah bimbingan Gauss. Setelah itu ia tinggal di Gottingen untuk mengajar. Ia meniggal karena TBC lima belas tahun kemudian.
Hidupnya singkat, hanya 39 tahun. Ia tidak mempunyai waktu untuk menghasilkan karya matematika sebanyak yang dihasilkan Cauchy dan Euler. Tetapi karyanya mengagumkan untuk kualitas dan kedalamannya. Makalah matematisnya menetapkan arah baru dalam teori fungsi kompleks memprakarsai studi mendalam dari apa yang sekarang disebut topologi.
Kita asosiasikan Remann dengan bab integral, karena Newton dan Leibniz keduanya mempunyai satu versi tentang integral, karena yangmemberi definisi modern tentang integral tentu adalah Reimann. Untuk menghormatinya disebut integral Reimann.

B.Anti Turunan (Integral Tak-tentu)
Jika saya mengenakan sepatu saya, saya dapat melepasnya lagi. Operasi yang kedua menghapuskan yang pertama, mengembalikan pada posisinya yang semula. Kita katakana dua operasi tersebut adalah operasi balikan (inversi). Matematika mempunyai banyak pasangan balikan : penambahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, pemangkatan dan penarikan akar, penarikan logaritma dan perhitungan logaritma, serta pendiferensialan (penurunan) dan balikannya disebut anti pendiferensialan (anti penurunan).

C.Definisi
Kita sebut F suatu anti turunan dari f pada selang I jika DF = f pada I - dan F’(x) = f(x) untuk semua x dalam I. (Jika x suatu titik ujung dari I, F(x) hanya perlu berupa turunan satu sisi).
Aturan integral:


BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN

A.Analisis
Penerapan integral pada bidang ekonomi contoh kasus pada sebuah perusahaan X. Untuk memudahkan dianggap bahwa perusahaan X menghasilkan dan memasarkan suatu barang. Perusahaan tersebut memiliki aset modal M(t) pada tahun ke - t, dengan asumsi modal awal Rp. 1.000.000. kecepatan pertumbuhan pendapatan perusahaan dM/dt sebesar 1% dari modal awal perusahaan. Jadi kecepatan pertumbuhan pendapatan adalah :
dM/dt = 0,01.M(t)
Untuk mendapatkan persamaan modal M(t) merupakan hasil integrasi dari kecepatan pertumbuhan pendapatan adalah sebagai berikut:

In M = 0,01t +C
M(t) = e0,01.t.eC dimana eC = bilangan real, maka bisa diibaratkan dengan A :
M(t) = A.e0,01.t
Jika M(0) = A.e0,01.(0)
= A.e(0)
M(0) = A
Maka M(t) = M(0). e0,01.t
M(t) = 1.000.000 e0,01.t

B.Pembahasan
Dari hasil analisa diatas, didapat pemodelan matematika adalah sebagai berikut:
M(t) = 1.000.000 e0,01.t
Dari persamaan tersebut diatas maka kita bisa mengetahui besar asset perusahaan pada tahun ke - t.


BAB IV
PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan pembahasan penulisan karya ilmiah ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1.Dengan metode integral kita dapat mengetahui pendapatan suatu perusahaan dari anti turunan kecepatan pertumbuhan pendapatan.
2.Dari model matematika M(t) = M(0). e0,01.t ,kita dapat memprediksi pertumbuhan pendapatan pada tahun ke-t, dimana M(0) adalah model awal dengan besar pertumbuhan 1% dari modal awal.

B.Saran-saran
Penulis mengharapkan bahwa penulisan karya ilmiah ini akan memberikan manfaat dan kontribusi yang besar bagi berbagai pihak. Oleh karena itu, perlu direkomendasikan saran-saran sebagai berikut:
1.Bagi tema-teman yang ingin mengembangkan lebih lanjut maka diperlukan variable-variabel lain yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan pendapatan perusahaan seperti inflasi, biaya pajak pertahun, dsb.
2.Bagi guru-guru, penerapan metode integral pada bidang ekonomi merupakan sesuatu yang menarik bagi siswa untuk mengetahui perhitungan laba atau aset perusahaan pada masa yang akan datang.









DAFTAR RUJUKAN

Edwin J. Purcell,dan Dale Varberg, 1998. Kalkulus dan Geometri Analitis. Jakarta: penerbit Erlangga.

Sri Kurnaninsih, Kuntarti,dan Sulistyono. 2004. Matematika Kelas XII untuk SMA. Jakarta Penerbit Erlangga

Negoro, ST, dan Harahap. 2003. Ensiklopedi. Jakarta: PT Ghali Indonesia.

coRetan KeDua (Tugas BIK)

JEPANG DAN MALAYSIA
Tragedi Jepang. Sudah menjadi sejarah yang tak terlupakan. Ketika hirosima dan Nagasaki di hancur leburkan. Kondisi saat itu seakan-akan rata dengan tanah. Kestabilan ekonomi, politik, social dan pendidikan terjadi di Negara tersebut. Tetapi, dengan semangat membara Negara Jepang  dapat merubah nasibnya. Seperti yang terjadi saat ini. Jepang adalah negara maju.
Hal yang patut menjadi contoh adalah bagaimana cara negara jepang dapat merubah nasibnya. Menjadikan keadaan tidak stabil menjadi maju. Penyebabnya adalah sektor pendidikan. Ketika suatu negara menomorsatukan pendidikan suatu Negara dapat berkembang. Karena pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Masalah-masalah pendidikan pun  juga akan muncul seiring dengan berjalannya suatu sistem pendidikan. Menurut Sofian (2009), pakar kebijakan publik Universitas Gajah Mada Yogyakarta, “kelompok masalah pendidikan di antaranya pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi, peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja pendidik”.  
Direktul Jenderal Pendidikan Tinggi Fasli Jalal (2009) menyatakan sebagai berikut.
saat ini di Indonesia ada 740.206 lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Mereka           terdiri dari atas 151.085 lulusan D-1 atau D-2, 179.231 lulusan D-3, dan 409.890 lulusan universitas. … Sofian (2009) mencontohkan Malaysia yang sudah bisa menyaingi pendidikan di Indonesia dalam jangka waktu 30 tahun. ‘Mereka bisa merubah posisi dari pengikut menjadi yang diikuti’.
Sehingga, masalah mutu pendidikan perlu lebih di utamakan.
Adapun penyebab pengangguran menurut Siti Muyassarotul H (2009), Peneliti Center for Developing Islamic Education Fak Tarbiah UIN, adalah “kompetensi lulusan yang masih rendah, tidak sesuai kebutuhan dunia kerja, adanya program studi yang jumlah lulusannya sudah terlalu melimpah dan paradigma peserta didik dan ‘stakeholder’ “.
                Untuk menanggulangi beberapa masalah diatas, maka diperlukan suatu solusi. Menurut Yulianus Kuayo (2009), Tata Laksana Setditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional, “persiapan tenaga pendidik dilakukan sejak … menjadi calon pendidik  atau saat masih duduk di SMP”. Siti muyassarotul (2009) juga menambahkan untuk menanggulangi masalah tersebut maka diperlukan kegiatan untuk merancang kerja masa depan yang memproyeksikan sarjana sebagai bagian dari penataan bangsa, membangun etos kemandirian dan melatih mentalitas entrepeneurship dan kecakapan hidup (life skill)”. Dengan demikian system pendidikan bisa brjealan dengan maksimal.
 
 
 
Daftar Rujukan
Muyassarotul, Siti. 29 September, 2009. Ironi Pengangguran kaum Terpelajar. Jawa Pos, hlm. 6.
Bobi, Willem. 2009. Masalah Pendidikan di Papua Masih Menonjol, (Online), (http://pendidikan papua.blogspot.com.)

coReTan pErtaMa (Tugas BIK)

“NASI TELAH MENJADI BUBUR AYAM”

Matematika….. ya matematika pelajaran yang ku sukai. Bahkan sejak Sekolah Dasar. Kata orang-orang karena aku rajin dan sudah bakatnya dibidang matematika, tapi ada juga yang mengatakan karena ada keturunan dari orang tua. Ah…….. entahlah, terserah mereka mau bilang apa. Yang penting aku enjoy dan merasa tidak terganggu. Ortuku juga tau aku bakat dibidang matematika, mereka memberikan harapan semoga kelak aku menjadi guru.
” Kenapa harus guru?”, batinku menggumam.
“Soale dadi guru iku pahalae mengalir terus dan selalu mengikuti perkembangan jaman”, alasan yang dikemukakan ortuku dan yang selalu ku ingat-ingat.
Sekilas terbayang, enak tidak ya jadi guru. Tapi setelah dapat sedikit informsi dan motivasi, akhirnya aku juga mulai sedikit suka dengan profesi guru. Pandangan awalku jadi guru matematika. Ya, guru matematika.
***
Setelah aku lulus SMA, aku tidak beruntung. Seperti pada umumnya, terhambat oleh biaya. Lagi-lagi faktor biaya. Aku sempat malu pada temen-temanku. Mereka semua rata-rata kuliah. Ada yang di UNIBRAW, POLINEMA, STT PLN, dll. Aku sendiri yang tidak kuliah. Tapi tak apalah, memang sudah takdirnya aku tidak kuliah sekarang.
“Bukan rezekinya sekarang, mungkin tahun depan. Sabar dan terus berdoa saja”, kata guru bahasa indonesiaku, Pak Anton namanya.
Sebuah motivasi yang sangat besar bagiku. Ya.. aku harus terus sabar dan bersyukur disertai usaha yang keras. Aku yakin tahun depan bisa kuliah.
***
Setelah ku lalui setahun, ternyata impian itu terkabul juga. Aku diberi kesempatan mengikuti SNMPTN. Dengan biaya yang sudah terkumpul. InsyaAllah cukuplah buat memenuhi biaya masuk 30%nya, tentunya dengan bantuan orang tua . Tapi sudah setahun aku tidak buka-buka buku pelajaran.
“Apa aku masih ingat ya?”,
“Bisa tidak ya?”,
“ Lulus tidak ya di SNMPTN nanti?”
Pertanyaan ini sering muncul di pikiranku. Sehingga aku ambil keputusan untuk ikut bimbingan belajar. Begitu banyak bimbingan belajar di Kota Malang, aku jadi bingung. Tapi tidak lama-lama milih. Semua sama saja. Aku putuskan ikut bimbingan belajar Nurul Fikri. Alhamdulillah sesuai dengan bayangan awal. Tentornya kalau menyampaikan materi juga mudah ditangkap, santai, dan mudah akrab lagi dengan peserta bimbingannya walaupun tidak semuanya. Banyak informasi yang kudapat dari NF. Nilai nasional, nilai SNMPTN, daya tampung, strategi memilih jurusan, prediksi-prediksi nilai try out, dan masih banyak lagi. Sehingga aku merasa pulih kembali dari tidur panjangku.
Pembelian formulir pun dibuka. Daripada lama-lama aku langsung membeli formulir di hari ke tiga setelah di buka, kalau tidak salah. Tanpa kuteliti terlebih dahulu, ku bawa pulang dan kuisi dirumah. Yang membuat aku bingung, ternyata batas pengembaliannya maksimal dua hari setelah pengambilan. Padahal keyakinan dalam memilih jurusan masih 10 %. Tanpa membuang-buang waktu aku mencari informasi dan saran untuk memilih jurusan.
“Yang bisa menentukan cuma anda sendiri”, jawaban salah satu temanku. Ya iyalah, masa yang menentukan orang lain, aku kan minta saran. Sempat sedikit emosi waktu itu.
Tapi sudahlah sesuai dengan hati nuraniku, aku pilih Pendidikan Matematika UM sebagai pilihan pertama dan Pendidikan Fisika UM sebagai pilihan keduaku. Pertimbangannya yaitu nilai nasional. Karena waktu aku ikut bimbingan belajar, nilaiku tidak pernah bisa mencapai Nilai minimal Pendidikan Matematika UM, kalau Pendidikan Fisika UM selalu lolos. Jujur, memang rendah, selisihnya kurang lebih 75 poin. Akhirnya aku milih pilihan yang ku sebutkan tadi. Tidak bisa diganggu gugat lagi.
***
SNMTN pun tiba. Ujian berlangsung. Dengan modal yang ku dapat dari bimbingan belajar aku ikuti peraturan-peraturan yang telah dibuat. Pakaian sudah kusiapkan, baju apa yang akan kupakai dihari pertama dan kedua, celana apa yang kupakai dihari pertama dan kedua, peralatan tulis kusiapkan semuanya, kartu peserta, pokoknya semua sudah termenej. Ujian pun berlangsung.
“Puuuu…….h soale wangle-wangel, nut…nut…nut…nut… otakku iki”, beban yang terasa pada hari pertama dan kedua.

Teringat pesan tentor di NF, “Kerjakan yang menurut Anda bisa dan Anda yakin bahwa jawaban itu benar. Tidak usah semuanya”. Berangkat dari sini, SNMPTN kujalani sampai selesai. Entahlah, lulus dan tidaknya nanti tanggal 1 Agustus. Sekarang tinggal berdoanya, semoga diterima.
Daripada nganggur waktu nunggu pengumuman, lebih baik cari kerja saja. Itung-itung buat tambahan biaya kuliah kalau diterima. Kan sudah terpotong juga untuk biaya masuk bimbingan belajar. Ya… aku harus cari kerja. Apapun itu yang penting halal.
***
“Deg……….deg……..deg……deg….deg…deg..deg..deg.degdegdegdegdegdeg”, detak jantungku berlari semakin cepat.
Tepat pukul 04.30, hari Sabtu, aku tanya teman ku lewat sms. Sholahuddin namanya.
“Assalamu’alaikum? Sob gmn kbrx? Alhamdulillah q sht2 j. btw, gmn SNMPTNx… ktrm kn?”
“Wa’alikumsalam. Alhamdulillah sht nggi. Aq g dtrma. Sdh klwr dr kemarin kq pgmnx”.
Ha…………. Sdh keluar dari kemarin. Tidak pakai lama, aku langsung pergi ke warnet terdekat. Buka situs SNMPTN.ac.id. Naasnya nomor peserta ku ketinggalan. Tapi aku juga tidak langsung putus asa. Pasti ada jalan lain. Ya jalan lain. Akhirnya aku buka situs UM.ac.id, ku jelajahi sampai pada daftar yang diterima di Um semua jurusan. Ku buka pertama Pendidikan Metematika. Dua…rrrrrr, namaku tidak ada. Ku ulangi sampai tiga kali. Tetap tidak ada.
“Ya Allah, apa Kau Berkehendak seperti ini?”, hatiku bergumam.
Kemudian aku buka bagian Pendidikan Fisika. Deg..deg..deg.. (tanganku gemetar menggerakkan mouse, seakan-akan gak pas-pas memfokuskan pada bagian Pendidikan Fisika). Akhirnya, namaku ternyata ada. Ku ulangi lagi, apa benar namaku. Ya, benar Anggi Permana Ashari.
“Alhamdulillah, Maha Kuasa Engkau Ya Allah”.
Kuambil HP, kutelpon ortuku. Kukabari semuanya. Mereka pun bahagia. Nasehat-nasehat pun keluar dari mereka. Sekarang beranjak pada bagian registrasi. Bagaimana biaya regristrasinya. Dapat darimana. Ortu saja hanya punya uang satu juta setengah. Aku sendiri gak sampai satu juta. Padahal totalnya sekitar enam jutaan. Puyeng tujuh keliling. Dimana ya aku bisa mendapatkan biaya sebesar itu. Lagi-lagi hanya ucapan hamdalah lah yang pantas ku ucap. Alhamdulillah. Guruku memberikan bantuan untuk biaya regristrasi. Kuterima dan langsung berangkat ke UM untuk regristrasi. Walaupun dengan sedikit hambatan, akhirnya selesai juga.
“Tapi…. Pendidikan Fisika???”,
“Aku aja kalau ulangan di SMA dulu nilainya gak pernah di atas 7”,
“Nilai Nasionalku saja 6”,
“Mau jadi apa nanti?”, dialog batinku setelah regristrasi.
Sudahlah, sudah terlanjur. Sekarang tinggal berusaha bagaimana caranya agar bisa mengikuti jalannya kuliah. Seperti dalam buku, maaf aku lupa judulnya, “ Ubahlah nasi menjadi bubur ayam, jangan cuma meratapi nasi menjadi bubur saja. Sampai kapanpun bubur itu tidak akan menjadi nasi kembali”. Hikmah yang ku tangkap adalah kita harus bisa membuat ide-ide baru dan cemerlang walaupun dalam keterpaksaaan.
Perkenalan kehidupan kampus pun dimulai. PKPT namanya. Banyak yang ku dapat, mulai dari apa saja yang ada di kampus, bagaimana cara hidup di kampus, cara belajar, cara berfikir, cara berkomunikasi dengan dosen, teman, karyawan, tentang dibutuhkannya disiplin, terutama disiplin mengatur waktu. Semua ini tidak lain diperkenalkan ke mahasiswa baru agar bisa beradaptasi dengan lingkungan perguruan tinggi. Berbeda jauh dengan SMA dulu. Jauh.
Sekali lagi ku yakinkan pada diriku, aku harus bisa merubah nasi menjadi bubur ayam, bukan hanya meratapi nasi yang sudah menjadi bubur. Mewarnai yang sudah di takdirkan kepada kita dengan ide-ide yang kreatif,cemerlang, dan tentunya bermanfaat bagi banyak orang. Target-terget pun ku buat, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Contohnya, setelah semester 2 harus gratis biaya SPP, 2 tahun lagi aku harus bisa minimal berkomunikasi dengan dwi bahasa, Arab dan Inggris, dan masih banyak lagi. Yang pasti target utamaku adalah sukses kuliah. Sukses kuliah dalam artian apa?, menurutku sukses ketika aku bisa lulus dengan nilai baik, IPK 3,5 minimal. Kemudian setelah lulus aku juga sudah bisa menjadi guru sekolah di bidang Fisika atau Matematika seperti P Abdur -guru fisika ku waktu SMA- dan bisa jadi guru privat seperti P Zen – tentor Fisika ku di bimbingan belajar NF- . Selain itu aku juga harus menjadi seorang pengusaha. Tidak perduli usaha yang ku jalani besar atau kecil, yang penting usaha. Dan tidak kalah pentingnya , bahkan yang paling penting, baru dikatakan sukses jika dan hanya jika aku bisa “Sukses Dunia dan Akhirat”. Amiiiiin.