Minggu, Januari 03, 2010

coRetan KeDua (Tugas BIK)

JEPANG DAN MALAYSIA
Tragedi Jepang. Sudah menjadi sejarah yang tak terlupakan. Ketika hirosima dan Nagasaki di hancur leburkan. Kondisi saat itu seakan-akan rata dengan tanah. Kestabilan ekonomi, politik, social dan pendidikan terjadi di Negara tersebut. Tetapi, dengan semangat membara Negara Jepang  dapat merubah nasibnya. Seperti yang terjadi saat ini. Jepang adalah negara maju.
Hal yang patut menjadi contoh adalah bagaimana cara negara jepang dapat merubah nasibnya. Menjadikan keadaan tidak stabil menjadi maju. Penyebabnya adalah sektor pendidikan. Ketika suatu negara menomorsatukan pendidikan suatu Negara dapat berkembang. Karena pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Masalah-masalah pendidikan pun  juga akan muncul seiring dengan berjalannya suatu sistem pendidikan. Menurut Sofian (2009), pakar kebijakan publik Universitas Gajah Mada Yogyakarta, “kelompok masalah pendidikan di antaranya pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi, peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja pendidik”.  
Direktul Jenderal Pendidikan Tinggi Fasli Jalal (2009) menyatakan sebagai berikut.
saat ini di Indonesia ada 740.206 lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Mereka           terdiri dari atas 151.085 lulusan D-1 atau D-2, 179.231 lulusan D-3, dan 409.890 lulusan universitas. … Sofian (2009) mencontohkan Malaysia yang sudah bisa menyaingi pendidikan di Indonesia dalam jangka waktu 30 tahun. ‘Mereka bisa merubah posisi dari pengikut menjadi yang diikuti’.
Sehingga, masalah mutu pendidikan perlu lebih di utamakan.
Adapun penyebab pengangguran menurut Siti Muyassarotul H (2009), Peneliti Center for Developing Islamic Education Fak Tarbiah UIN, adalah “kompetensi lulusan yang masih rendah, tidak sesuai kebutuhan dunia kerja, adanya program studi yang jumlah lulusannya sudah terlalu melimpah dan paradigma peserta didik dan ‘stakeholder’ “.
                Untuk menanggulangi beberapa masalah diatas, maka diperlukan suatu solusi. Menurut Yulianus Kuayo (2009), Tata Laksana Setditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional, “persiapan tenaga pendidik dilakukan sejak … menjadi calon pendidik  atau saat masih duduk di SMP”. Siti muyassarotul (2009) juga menambahkan untuk menanggulangi masalah tersebut maka diperlukan kegiatan untuk merancang kerja masa depan yang memproyeksikan sarjana sebagai bagian dari penataan bangsa, membangun etos kemandirian dan melatih mentalitas entrepeneurship dan kecakapan hidup (life skill)”. Dengan demikian system pendidikan bisa brjealan dengan maksimal.
 
 
 
Daftar Rujukan
Muyassarotul, Siti. 29 September, 2009. Ironi Pengangguran kaum Terpelajar. Jawa Pos, hlm. 6.
Bobi, Willem. 2009. Masalah Pendidikan di Papua Masih Menonjol, (Online), (http://pendidikan papua.blogspot.com.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar